Cerpen Remaja “Terpisahkan Ramalan Bintang”

Cerpen Remaja “Terpisahkan Ramalan Bintang”. Cinta merupakan kata yang sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Ada banyak definisi tentang cinta dimana intinya menurut saya sendiri cinta itu pertemuan dua hati yang dihiasi rasa suka dan sayang satu sama lain. Kalau seseorang sudah jatuh cinta dunia serasa milik berdua hehehe
Pas banget nih dengan topik postingan kali ini sob, saya mau memberikan sebuah cerita pendek (cerpen) yang bertemakan cinta. Cerpen ini merupakan karya sahabat baik saya yang sudah lama enggak pernah ketemu.
Bagi yang ingin mendownload cerpen ini, di akhir postingan ini akan saya sediakan link downloadnya dalam format pdf.
Selamat membaca!!
Judul: Terpisahkan Ramalan Bintang
Pengarang : Ni Made Suciani
Tema: Percintaan
Tahun: 2017
"Terpisahkan Ramalan Bintang"

Suasana begitu hening sehingga terdengar dengan jelas langkah kaki yang semakin mendekat. “Kenapa kamu akhiri semuanya?”. Tanya gadis lembut yang sangat menawan memikat hati, lebih akrab dipanggil Ari, seraya menatap  lelaki berusia 17 dengan tinggi 165 cm yang terduduk diatas kursi pojok ruang kelas. Namun sedikitpun tidak ada kata terlontar dari bibir lelaki yang bernama Rian. Selain cerdas Rian juga merupakan sosok yang pendiam dan diminati banyak wanita dikalangan remaja. Rian menatap jam tangan hitam dan pergi meninggalkan ruang kelas yang sunyi tanpa perduli siapa yang tengah berada didepannya. Dengan mata berkaca-kaca Ari berjalan layaknya seorang yang kekurangan energi untuk melangkahkan kedua kakinya.
“Rian ayo makan, ayah sudah menunggu dimeja makan”. Terdengar suara dari arah luar kamar tidur. “Rian tidak makan bu, lagi buat tugas sekolah”. Sahut Rian yang sedang berbaring ditempat tidur dan menutup wajah dengan bantal bermotif Naruto. Ketika ia memejamkan mata selalu terbayang wajah gadis yang tadi siang menghampirinya.
“Tidakkah engkau bisa pergi? Sangat menekan batin”. Keluhan Rian kepada bayangan. Ponsel diatas meja berbunyi membuyarkan   amarah Rian, segera ia meraih ponsel itu namun ketika tau dari siapa dengan lemas meletakan kembali ketempat semula. Berulang kali ponsel berbunyi dan tidak ada niat Rian mengambilnya.
***
Saat membuka halaman pertama terlintas dipikiran Rian tentang apa yang sudah ia lakukan kepada mantan kekasihnya. Mungkin satu-satunya lelaki terkejam adalah dirinya, tapi ini untuk kebaikan orang yang ia cinta sejak 4 tahun lalu, saat mereka masih kelas 8 SMP. Awal dari hubungan mereka adalah persahabatan lama kelamaan tumbuh rasa cinta yang sangat romantis membuat teman-teman mereka iri. Hubungan mereka tidak seperti orang lain yang selalu ada siklus cuek-sayang-cinta-sedih-putus. Mereka tidak pernah berantem ataupun beda pendapat, saling percaya itulah yang paling penting. Karna Ari merupakan gadis yang sangat polos tidak heran Rian jadi tergila-gila dengannya. Dan kini ada saatnya semua berubah Rian tidak lagi mencintai Ari, meskipun setiap hari gadis manis itu menghampiri Rian dan bertanya apa yang sedang terjadi dan apa yang membuat Rian sangat membenci dirinya. Padahal tidak ada kesalahan yang Ari perbuat tapi tiba-tiba saja semua ini terjadi. Rasa penasaran yang selama ini ada dalam dirinya tidak mampu terpecahkan karna Rian lebih memilih diam dan menjauh. “Rian”. Suara lembut terdengar dari belakang tempat duduk Rian, suara yang tak asing lagi baginya. Posisi yang masih merunduk Rian dengan sengaja melanjutkan membaca buku halaman berikutnya. “Aku hanya minta penjelasanmu Ri, jangan membunuhku dengan kelakuanmu”. Suara gemetar keluar dari bibir Ari saraya memeluk tubuh Rian dari belakang. Suasana kembali terasa hening  “Karna aku tidak mengharapkanmu lagi, jadi pergilah dari kehidupanku mulai sekarang”. Jawaban Rian yang sekaligus menusuk perasaan Ari. Perlahan Ari melepaskan pelukannya dan melangkah tanpa berkata lagi tidak peduli berapa banyak teman yang menyapanya, dengan tatapan kosong ia terus melangkah.
***
“Kenapa aku merasa kesepian? Padahal ada ratusan siswa disekolah ini”. pikir Rian yang kemudian mengambil buku kimia dalam tas gandong yang ia punya. Salah satu buku terjatuh, Rian kembali mengambil buku itu. Buku yang memisahkan hubungannya dengan Ari. “Seandainya saja, pasti takan seperti ini”. Lanjutnya dalam hati. Rian pun berjalan menuju tempat yang biasa ia kunjungi saat jam kosong. Bukan membaca lagi melainkan sibuk mencari seseorang yang selama ini terus mengganggu pikirannya. Karna dari lima hari yang lalu dia tidak melihat batang hidungnya lagi. Tiba-tiba dua siswi lewat dan kebetulan teman sekelasnya Ari, merekalah yang bilang kalau Ari saat ini berada dimana.
Gadis manis terlihat jelas walaupun dalam keadaan terbaring lemas, senyum penuh kedamaian terpancarkan. Rian semakin mendekat dan membangunkan Ari. Saat Ari terbangun Rian mengeluarkan buku dari dalam tas dan membuka halaman terakhir. Sedikit terkejut ketika Ari membacanya “Jadi semuanya karna ini?”. Tanya Ari perlahan. Rian mengangguk dan menjawabnya “Aku cuma tidak mau kamu kenapa-kenapa, aku bingung harus bagaimana jadi aku memilih kita berpisah”. Mereka terdiam sejenak merenungkan buku yang berisi ramalan bintang itu, zodiak mereka tidak cocok karna hanya menyebabkan hal yang buruk kalau mereka menyatu. Itu alasan mengapa Rian selama ini menghindar dari Ari dan memilih untuk berpisah meskipun hubungan mereka sudah terbentuk bertahun-tahun lamanya. Bersatu tidak akan ada gunanya kalau kelak menimbulkan hal yang buruk. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali menjadi sahabat seperti dulu, bisa selalu bersama namun tidak akan bersama seutuhnya. Akan terlihat terang namun gelap terasa.

Nah bagaimana sob cerita yang menarik kan. Mungkin ada diantara kalian yang pernah ngalamin hal kayak cerita diatas jadi jangan kebawa perasaan alias BAPER yah hehehe..
Sekian postingan saya kali ini mengenai Cerpen Remaja“Terpisahkan Ramalan Bintang” semoga bermanfaat. 
Jika mengcopy artikel atau isi blog ini mohon sertakan link aslinya.

2 comments

Berkomentarlah dengan positif dengan bahasa yang sopan dan no-spam